Buku Tamu

Sabtu, 26 Februari 2011

ku Tau Hidup harus MemiliH

Akhirnya air mataku menetes juga..Bukan karena kepedihan yang dalam, atau atas rasa sakit,
Tapi kurasa atas sentuhan cahaya-Nya yang mengingatkanku tentang diriku, jalanku, mimpi dan harapanku juga rasa rindu dan bersalah pada orang2 tercinta dalam hidupku.

Berawal dari obrolan di telfon dengan abangku.
Dah cukup lama rasanya aku nggak bercerita banyak dengannya, bercerita tentang keluarga, tentang kami, tentang ayah dan bunda. Dari penggalan demi penggalan cerita, aku tertohok pada kalimatnya yang mengatakan apakan aku tak memikirkan mereka yang seharusnya menikmati hari tua mereka dengan bahagia bersama anak cucunya. Dan sekarang adalah saatku yang mestinya ada bagi mereka. Sebenarnya sebelum ini aku pun sudah sering memikirkan itu. Tapi entah kenapa kali ini aku terdetak, air mataku pun menetes seketika. Dan aku tak mampu berkata-kata lagi.

Ya Rabb Engkau yg Maha Tau, betapa aku ingin menjadi yang terbaik bagi mereka, dari siapapun yang pernah hadir dalam hidup mereka. Engkau yang Maha tau hingga detik ini mereka lah yang terpenting dalam hidupku.. Tapi hingga saat ini aku belum mampu tunjukkan itu. Bahkan aku sering tak ada di saat mereka butuh. Dan tak jarang aku memilih sesuatu yang bukan mereka inginkan.

Teruntuk ayah bundaku, maafkan aku..
Bukan aku tak ingin bersama kalian, tapi aku takut tak menjadi dewasa jika ada disamping kalian
Bukan aku tak ingin memilih yang kalian pilihkan, tapi aku takut tak bisa menjadi yang terbaik dgn itu..

Untuk kali ini, di titik ini, aku merasa tak punya kekuatan sama sekali untuk melangkah pada jalan yang kupilih. Atau bahkan sebenarnya aku belum memilih. Sebelum ini aku selalu berani berkata pada diriku, bahwa aku seorang yang tegas, yang berani tentukan pilihan dan tak pernah takut mengambil keputusan untuk hidupku, meskipun orang-orang meragukanku bahkan mencelaku. Tapi kali ini ku tau aku tak mampu, benar-benar tak mampu.

Ya Rabb, detakkan aku pada pilihanMu. Karena ku tau dari Mu yang terbaik bagi ku, bagi mereka dan semua orang tercinta ku.

‘Bapak dan Mama’ I love u..

10 komentar:

Widodo Saputra mengatakan...

Assalamu'alaikum. Salam kenal. Nice blog.

yhana mengatakan...

w3. thank u atas kunjungannya, salam ukhuwah.

Anonim mengatakan...

never give up

Eva Mardiana mengatakan...

insyaAllah, syukran:-)

Anonim mengatakan...

ditunggu tulisan Kepemimpinan Antisipatif nya

Eva Mardiana mengatakan...

hehe... antum aja yg teruskan. wacananya kn ada dsana:-)

Anonim mengatakan...

he, tapi ana punya perspektif yang berbeda.. jadi tidak bisa melanjutkan kepemimpinan antisipatif nya..

kan sekaligus mengisi blog yang sudah lama tidak up date ini..
:)

Eva Mardiana mengatakan...

hoho.. sbnrnya tntang yg bgtu bkn bidang bhsan ana, xixi.. tp semoga sj:-) syukrn.

Fathelvi Mudaris mengatakan...

uniiiiii.....memilih itu sulit yah un???

T.T

Eva Mardiana mengatakan...

he..relatif fathel, tergantung jenis pilihannya kn ya?

tp kali ini sulit.. ^_^