Buku Tamu

Minggu, 19 Juni 2011

Batu Kerikil


Suatu hari seorang pekerja bangunan mendapat bagian pekerjaan di atas gedung. Setelah beberapa waktu diatas ia membutuhkan beberapa perlengkapan yang masih tertinggal dibawah, namun terlalu repot baginya untuk turun kembali dan mengambil perlengkapan tersebut. Akhirnya ia memutuskan untuk menuliskannya di kertas lalu menjatuhkannya kepada teman kerjanya yang dibawah agar temannya tersebut bisa membantu mengirimkan perlengkapan itu ke atas. Sebelum melemparkan kertas pesanan tersebut ia memanggil –manggil temannya untuk memberi tahu bahwa dia meminta sesuatu. Ia pun memanggil temannya itu dengan berteriak. Tapi tak satupun teman yang bisa mendengarnya karena kondisi lokasi kerja yang demikian bising dengan semua aktifitas disana, ia pun kembali berteriak beberapa kali tapi usahanya sia-sia.

Lalu untuk menarik perhatian, ia pun mencoba melempar uang logam ke arah temannya. Dan memang benar, temannya yang melihat uang logam itu seketika menghentikan kerjanya, namun hanya untuk mengambil uang itu saja, kemudian ia melanjutkan kerjanya kembali. Merasa usahanya belum berhasil, pekerja itupun mengulanginya, ia melempar sebuah koin lagi ke arah temannya, tapi respon yang ia dapat ternyata sama.

Setelah berfikir keras, ia pun mendapat ide. Ia mengambil sebuah batu kecil disekitarnya, lalu melemparkannya ke arah temannya itu. Batu kecil itupun tepat mengenai kepala temannya, karena merasa sakit, temannya pun refleks melihat ke atas. Maka tersenyumlah pekerja itu, barulah ia menjatuhkan kertas berisi catatan barang-barang yang  dbutuhkannnya.

------------*****-----------

Teman, cerita sederhana ini memberikan pelajaran berharga bagi kita. ini menggambarkan keadaan kita dengan Tuhan yang Maha Penyayang. Pada umumnya kita sadar bahwa Hidup kita adalah milik-Nya. Setiap episode kehidupan kita terjadi atas seizin-Nya. Maka pada-Nyalah tempat kita meminta dan mengadukan segalanya. Karena Dia lah muara akhir kehidupan kita ini nanti.

Namun yang terjadi, sering sekali kita terlupa pada hakikat itu. Ketika kita mendapat banyak kebaikan berupa pekerjaan yang mapan, prestasi yang bagus, rizky yang berlimpah, orang-orang yang menyayangi kita, semua itu jarang sekali membuat kita ingat untuk menengadah kepada-Nya dan mengucapkan syukur. Dengan alasan kesibukan, kita sering melalaikan ibadah. Jikapun melakukannya, sering kali seadanya. Shalat di akhir waktu, itupun dalam waktu sekilat mungkin dan kadang tanpa doa. Pun ketika berdoa, hanya redaksional atas doa-doa yang kita hafal sejak kecil, tidak mengungkapkannya dengan sepenuh hati. Yah, terkadang kita menyadarinya tapi selalu memberikan pemakluman dengan alasan sibuk dan letih. Padahal ditengah kesibukan kerja itu juga, tak jarang kita menghabiskan sebagian waktu untuk mengobrol, baca koran atau beraktifitas yang kurang urgent di dunia maya, facebook, twitter, YM dan lainnya. Yang semua itu sering kali kita sebut dengan refreshing untuk mengurangi kepenatan atas beban-beban yang ada.

Semua itu yang sering kita lakukan dalam banyak kemudahan yang kita terima dari-Nya. Maka karena itulah Dia terkadang menjatuhkan kerikil dalam kehidupan kita. Sesekali Ia memberi ujian berupa kesulitan, kehilangan, kegagalan dan hal-hal lain yang dengan itu biasanya memberikan refleks pada hati kita untuk tersentak mengingat-Nya, lalu kita pun mengadu dan memohon pada-Nya. Dan semoga saja ketika kerikil kecil itu diberikan-Nya langsung membuat kita segera mengadu. Karena tak jarang juga sebagian kita yang ketika di beri ujian justru terlarut dalam kesedihan dan mengeluhkan bahwa Dia tak adil. 

Semoga Dia menjaga kita dari sikap demikian. Karena Dia yang Maha Pengampun dan Maha penyayang, tak akan letih utnuk mengingatkan kita, hamba-Nya. jika dengan lemparan kerikil kecil tak cukup untuk membuat kita menengadah pada-Nya, haruskan Ia melemparkan batu besar kepada kita???  Na’udzubillah.

Semoga Dia senantiasa menjaga hati kita. Agar dengan kebaikan-kebaikan yang diberikannya sudah membuat kita mengingat dan bersyukur pada-Nya. amiin.
#Semoga bermanfaat ^_^

Tidak ada komentar: