Buku Tamu

Jumat, 07 September 2007

Ahlan wa sahlan ya Ramadhan

Ramdhan bulan suci penuh cahaya. Bertaburan rahmat dan rizki serta ampunan. Bulan ini adalah anugerah Rabb semesta alam, Allah azza wa jalla, kepada hamba2 yang mengenal dan takut pada-Nya.

Karena hamba yang tidak mengenalnya tidak akan merasakan cahaya bersama ramadhan, karena hamba yang tidak takut pada-Nya tidak akan pernah merasakan keutamaan apapun dari apa yang Dia berikan. Sungguh menyayangkan sekali. Jika kita termasuk kedalam hamba2 yang tidak kenal pada-Nya dan tidak takut pada-Nya itu. Na’udzubillah.

Sedangkan hamba2 yang mengenal rabbnya dan takut pada-Nya, akan merasakan keindahan luar biasa, karena pun sebelum ramadhan ini datang ia telah mempersiapkan diri jauh2 hari. Melatih diri untuk shaum agar kelak ketika shaum ramadhan fisik dan jiwanya tidak lagi harus memulai adaptasi dalam melakukan shaum dan insya Allah akan lebih mudah dalam memaknai hakikat shaum itu sendiri dengan nilai ruhiyah dan ibadah pada-Nya.

Ia pun mempersiapkan diri dengan lebih memperbanyak bangun malam untuk melakukan qiyamul lail. Karena untuk meraih kekhusyu’an dan kaindahan qiyamul lail itu butuh proses, semakin sering seseorang melakukan qiyamul lail, insya Allah akan semakin dekat ia kepada khusyu’. Ini suatu hal yang lumrah, karena sholat malam adalah sholat pada saat diri kita sewajarnya beristrahat dari aktivitas di siang hari, saatnya diri kita untuk melepas lelah dan menyisakan beberapa bagian dari waktu untuk melupakan masalah2 kita. Namun inilah keistimewaan hamba2 yang mengenal rabbnya. Ia menggunakan sebagian dari waktu itu untuk menghadap rabbnya. Untuk berbicara, mengadu dan meminta. Karean ia sadar bahwa ia butuh untuk bertemu dengan pemilik dirinya dan pemilik serta penguasa seluruh alam ini, tempatnya berlabuh dan berjuang. Ia pun sadar bahwa tak ada yang lebih baik dari itu.

Jadi wajar sekali bahwa cukup sulit untuk meraih kekhusyu’an yang akan membawa ketenangan diri lahir bathin itu. Karena kita juga harus berjuang melawan kantuk dan godaan syaitan. Itulah gunanya semakin memperbanyak qiyamul lail menjelang ramadhan, agar insyaAllah ketika ramadhan jangan sampai kita terlewat satu malampun dari qiyamul lail. Karena di bulan ramadhan Allah yang maha Mulia juga akan menurunkan satu malam yang penuh keberkahan, satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Dan Allah hanya akan memberikan keberkahan dan keindahan malam itu pada hamba-Nya yang selalu menikmati malam dengan melakukan qiyamul lail.

Persiapan lainnya adalah menyiapkan materi untuk diinfakkan. Dalam suatu sirah disebutkan bahawa rasulullah orang yang paling dermawandalam kesehariannya. Namun demikian, ketika ramadhan rasulullah jauh lebih dermawan lagi. Semoga hal ini dapat memicu kita untuk lebih banyak mengeluarkan rizki yang Allah titipkan pada kita untuk diinfakkan dan disedekahkan kepada saudara2 kita yang membutuhkannya. Maka berhematlah untuk tidak menghabiskan uang kita kepada hal2 yang tidak perlu. Banyak2lah bersedekah dan lebih banyak lagi ketika ramadhan. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ampunan yang besar itu bagi kita. Agar kewlakk selepas ramadhan, Allah menyucikan kita dari dosa dan Allah yang Maha pemurah melimpahkan cahaya-Nya yang indah bagi diri kita, hingga kita menjadi hamba yang lebih dekat pada-Nya dan kita menjadi diri yang lebih matang dan siap dalam menjalankan tugas kekahlifahan dimuka bumi ini hingga tiba saat akhir hayat kita dan kelak kita bertemu kepada-Nya dengan memwbawa perbekalan yang cukup sehigga Dia memasukkan kita kedalam jannah-Nya yang penuh keindahan tiada banding. Amiin ya arhamarrahimiin.

Tidak ada komentar: